Seringkali kita melihat perdebatan antara orang-orang yang menggunakan dua jenis transmisi berbeda, dimana salah satu selalu berbicara tentang kelemahan mobil matic dibandingkan manual dan melakukan klaim bahwa mobil dengan transmisi manual akan selalu jauh lebih baik. Sayangnya, beberapa dari mereka malah percaya tentang mitos-mitos yang beredar mengenai mobil matic tanpa mengecek kebenarannya bahwa bahkan di beberapa bagian mobil matic lebih unggul.
Perdebatan Kelemahan Mobil Matic Dibandingkan Manual
Berikut ini beberapa perdebatan antara menggunakan mobil matic dengan manual yang biasa kita temui:
“Bensin Untuk Mobil Matic Akan Selalu Lebih Mahal Dibandingkan Mobil Manual”
Salah satu hal yang selalu menjadi bahan serangan dari pihak penggila mobil manual adalah segi ekonomis terutama dari bensin. Beberapa dari mereka masih percaya bahwa dalam perdebatan mobil matic vs mobil manual, mobil dengan sistem transmisi otomatis akan mengonsumsi bensin yang lebih banyak, tapi ternyata itu semua hanya terjadi sebelum transmisi otomatis mendapatkan gigi yang lebih banyak. Contoh yang lumayan baru adalah Ford Focus 2014 dimana transmisi otomatisnya yang memiliki 6 tingkat kecepatan yang mampu mencapai angka 31 mil tiap galonnya, apalagi jika menggunakan opsi Super Fuel Economy yang mampu menaikkan angka tersebut menjadi 33. Dalam kasus ini, Ford Focus 2014 dengan transmisi manual hanya bisa mendapatkan angka 30, dan menyebabkan kelemahan mobil matic dibandingkan manual dari segi borosnya bensin hanya menjadi karangan orang banyak.
“Jika Kamu Menggunakan Matic, Kamu Tidak Akan Memiliki Kendali Penuh!”
Argumen berikutnya yang sering dilemparkan adalah bahwa mobil dengan transmisi otomatis akan membatasi kendali pengendara terhadap mobilnya. Dalam beberapa aspek, hal ini memang benar. Jika orang-orang ingin melakukan balapan dengan mobilnya, mereka akan memilih transmisi manual agar mereka bisa mengendalikan mobil mereka lebih baik, dan memang kendali akan kendaraan adalah kelemahan mobil matic dibandingkan manual yang paling besar.
“Mobil-Mobil Keren Cuma Ada Versi Manual, bro!”
Argumen ini merupakan sebuah argumen yang sangat tidak berdasar, karena tergantung dengan definisi “keren”, banyak mobil bahkan mobil sport yang memberikan opsi untuk mengganti transmisi dari manual menjadi otomatis seperti misalnya Chevrolet Corvette Stingray tahun 2014 atau banyak varian dari Porsche 911 tahun 2014, yang membuat kelemahan mobil matic satu ini tidak lagi valid.
Seorang pembalap professional yang juga merangkap sebagai guru menyetir dan wakil ketua dari operasi untu Automotive Adventures di Washington yang bernama Ken Hill bahkan berkata bahwa tidak ada alasan mengapa orang-orang berpikir bahwa transmisi manual membuat seseorang bisa berkendara lebih cepat. Ia juga menambahkan bahwa pasti ada alasan mengapa produsen mobil tidak lagi melakukan produksi mobil dengan transmisi otomatis, dan baginya hal tersebut sudah cukup untuk menghentikan perdebatan mobil matic vs manual yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
“Anak Muda Sekarang Maunya Belajar Transmisi Manual, loh!”
Hal ini lagi-lagi sebuah argumen tanpa dasar. Beberapa orang yang secara resmi membuka jasa pelatihan mobil berkata bahwa anak-anak muda sekarang lebih suka menggunakan transmisi otomatis dibandingkan manual. Beberapa psikolog juga menyatakan bahwa orang memilih transmisi manual biasanya berdasarkan sentimen nostalgia, dan ingin anak-anak mereka juga mengerti hal itu, sementara seharusnya anak-anak tidak perlu merasakan nostalgia yang memberatkan mereka. Salah satu bagian dari mengapa orang-orang menggunakan transmisi otomatis adalah mengingat Jakarta sebagai kota yang padat, sehingga mereka tidak perlu meletakkan kaki mereka terus-terusan di atas kopling, dan hal itu tidak bisa dihitung sebagai kelemahan mobil matic dibandingkan manual.